Halaman

gelembung

Little Bunny


Jumat, 18 Januari 2013

Faktorisasi Bentuk Aljabar



Pemfaktoran atau faktorisasi bentuk aljabar adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian dari bentuk aljabar tersebut.
1.      Bentuk ax + ay + az + ... dan ax + bx – cx
2.      Bentuk selisih dua kuadrat x2 – y2
3.      Bentuk  x2 +2xy + y2  dan x2 – 2xy + y2
4.      Bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
5.      Bentuk ax2 + bx + c dengan a tidak = 1 , a tidak = 0

 
 Untuk materi lebih lanjut,klik link dibawah ini:

http://www.4shared.com/office/cCsT75oU/materi_aljabar_VIII.html

Jumat, 11 Januari 2013

Aritmatika Sosial Diskon


          Materi yang akan dibahas dalam aritmatika social ini adalah diskon. Diskon adalah pemberian potongan harga dari penjual kepada pambeli. Pemberian diskon ini dimaksudkan untuk membuat pembeli senang dan tertarik untuk membeli.

Untuk materi lebih lanjut silahkan download disini:
Terimakasih…..
         http://www.ziddu.com/download/21316616/tugaskita.swf.html

Minggu, 30 Desember 2012

Cooperative Learning


Cooperative Learning


Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
       Menurut Eggen dan Kauchack (1993;319),Pembelajaran Kooperatif sebagai kumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu.Slavin (1997),Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen.
       Falsafah yang mendasari pembelajaran Cooperative Learning (pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah “homo homini socius” yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
      Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
      Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
      Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong yaitu :
1. Saling ketergantungan positif.
    Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.
2. Tanggung jawab perseorangan.
    Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
3. Tatap muka.
    Dalam pembelajaran Cooperative Learning setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.
4. Komunikasi antar anggota.
    Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
5. Evaluasi proses kelompok.
    Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif

Minggu, 23 Desember 2012


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

1.    Tujuan pengajaran
Tujuan ini merupakan faktor pertama yang mempengaruhi pemilihan strategi yang akan dilaksanakan. Menurut Bloom tujuan pengajaran meliputi tiga kawasan belajar yaitu:
a.       Tujuan Kognitif (kemampuan atau pengetahuan)
Yaitu berkaitan dengan perubahan tingkah laku dari berbagai proses mental
b.      Tujuan Afektif
Tujuan afektif ini bertujuan untuk mengarahkan siswa pada usaha pencapaian pada minat, perasaan, emosi, dan sikap.
c.       Tujuan Psikomotor
Ini berhubungan dengan keterampilan otot, termasuk didalamnya gerakan, cara-cara memanipulasikan obyek atau tindakan yang memerlukan pengkoordinasian otot.

2.    Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar yang materinya pasti dimiliki dan dikuasai oleh guru sebelum disampaikan kepada anak didik. Persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan pelengkap. Bahan pelajaran pokok yaitu yang menyangkut bidang studi sesuai dengan profesi guru tersebut. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap dapat membuka wawasan seorang guru dalam mengajar untuk menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.

3.    Metode
Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 1991 :17 : Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
Guru dituntut agar dapat membuat suasana yang meyenangkan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru dapat menggunakan beberapa variasi metode belajar. Kompetensi guru sangat diperlukan dalam pemiihan metode yang tepat. Pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selalu menguntungkan bila seorang guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed menjelaskan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode belajar, yaitu:
a.         Tujuan yang bermacam-macam jenis dan fungsinya
b.        Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya
c.         Situasi yang bermacam-macam keadaanya
d.        Fasilitas yang bernacam-macam kualitas dan kuantitasnya
e.         Pribadi guru dan kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

4.    Fasilitas
Fasilitas mengambil peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan strategi pembelajaran dalam  rangka mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Fasilitas meliputi peralatan, ruangan dan bahan. Misalnya suatu strategi yang menggunakan metode ceramah untuk kelas besar memerlukan ruangan yang cukup tetapi hanya memerlukan sumber dan fasilitas lain yang sedikit. Beda dengan kegiatan praktek laboratorium akan lebih banyak memerlukan peralatan dan bahan yang banyak , begitu pula diperlukan ruangan yang memadai. Untuk itu pemilihan strategi dan metode sanagt tergantung juga pada ketersediaan alat dan bahan.

Selasa, 18 Desember 2012

Pengertian Strategi Belajar Mengajar


Pengertian Strategi Belajar Mengajar

           Strategi menurut New Vebster Dictionary diartikan sebagai “cara-cara melaksanakan proyek = cara dalam mencapai suatu tujuan = metode dan juga diartikan sebagai rencana (plan).
Menurut J.R David (1976), strategi diartikan a plan method or series of actievies a particular educational goal.Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam  Sanjaya, 2008:126). 
Strategi pembelajaran menurut Kozna (1989) diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Adapun pengertian yang lain menurut Gerlach dan Elly (1980), strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran yg dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik.
Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja,melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik (Dick dan Carey(1990)).
Dalam buku yang lain Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang harus diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya yang harus dapat dipraktekan.
Kemp (1995) berpendapat lain, Strategi Belajar Mengajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat diatas, strategi belajar mengajar adalah cara yang yang digunakan dalam kegiatan atau proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.